TKI di Hong Kong: Angka penganiayaan fisik, seksual dan diskriminasi rasial 'tinggi'

loading...
Menangnya Erwiana Sulistyaningsih, tenaga kerja Indonesia yang disiksa majikan di Hong Kong, dalam tuntutan ganti rugi atas penganiayaan terhadap dirinya merupakan "terobosan" dalam menangani kasus penganiayaan fisik, seksual, dan diskriminasi rasial.



Pengadilan Hong Kong pekan lalu (22/12) mengabulkan tuntutan Erwiana sebesar 809.430 dolar Hong Kong (Rp1,4 miliar) atas penganiyaan yang dilakukan bekas majikannya dengan hakim menyebut perlakukan itu "tak manusiawi, mengerikan, dan merendahkan martabat."

Erwiana yang saat ini masih menjalani konseling akibat trauma penyiksaan selama enam bulan mengatakan akan menggunakan dana ini untuk melanjutkan sekolah, pengobatan serta membantu banyak tenaga kerja lain yang mengalami nasib yang sama namun "belum berani bersuara, ketika ditindas."



"Saya ingin menularkan semangat saya, selain itu saya janji untuk membantu mereka yang mengalami nasib seperti saya, dianiaya," kata Erwiana. Dari sekitar 300 kasus penganiayaan fisik dan seksual di Hong Kong setiap tahun, 50% di antaranya menimpa tenaga kerja Indonesia, kata Cynthia Abdon-Tellez dari Mission for Migrant Workers, organisasi di Hong Kong yang memberikan advokasi untuk para pekerja asing.

"Kasus penganiayaan ini sangat serius... kasus ini penting karena banyak pekerja yang tidak memiliki peluang untuk mengangkat kasus penganiayaan... dan ini jumlah tuntutan terbesar yang dimenangkan," kata Cyntia mengacu pada kemenangan tuntutan ganti rugi Erwiana terhadap majikannya.

Foto Erwiana dalam keadaan luka parah, kurus dan berada dalam kondisi krisis di rumah sakit Indonesia pada Januari 2014 menjadi perhatian kalangan internasional, terutama masalah hak pekerja rumah tangga di Hong Kong.

"Ditelanjangi sama dia..."
"Ketika dipukulin, sangat tidak manusiawi," cerita Erwina tentang hal yang membuatnya trauma sampai sekarang.

"Yang paling menjijikkan, aku dimandikan dan dikasih kipas angin sampe berjam-jam, ditelanjangi sama dia. Tak boleh ke kamar mandi, harus kencing di plastik, harus berak di plastik, karena dia tak mau rumahnya kotor," kata Erwina.

"Cacat seumur hidup, ada luka gak bisa sembuh. Tulang belakang bengkok, kata dokter kalau hamil akan merasa berat bebannya untuk menyangga karena tak bisa bawa barang berat. Hidung mampet kalau batuk, karena patah tulang saat ditonjok. Mata juga (mengalami) gangguan," tambahnya.

Perlakuan kejam majikan di Hong Kong lainnya yang terungkap atas pekerja Indonesia adalah yang menimpa Kartika Puspitasari pada tahun 2013. Majikan Kartika, Tai Chi-wai, dan istrinya Catherine Au Yuk-shan diganjar penjara masing-masing tiga tahun tiga bulan dan lima setengah tahun karena menyiksa Kartika dengan "rantai sepeda, besi panas" dan juga mengikatnya selama lima hari dengan popok di kursi saat keluarga itu liburan. Kejahatan itu dilakukan antara Oktober 2010 hingga Oktober 2012.

Erwiana mengatakan masih banyak tenaga kerja yang mengalami hal serupa namun takut bersuara.

"Masih banyak yang belum ikut berorganisasi, belum belajar banyak tentang haknya dan ketika ada masalah masih takut. Di Hong Kong pun ada, apa lagi di tempat lain, di Singapura, Malaysia, yang sangat tertutup dan pekerja tak boleh ikut berorgansisasi berdemo, apalagi di Arab, sangat mengerikan," katanya.

Eni Lestari, pegiat pekerja migran Indonesia yang tergabung dalam organisasi Asian Migrant Workers di Hong Kong, mengatakan kasus Erwiana merupakan terobosan bagi para tenaga kerja, terutama yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

"Kasus Erwiana jadi terobosan bagi kami, karena sekian tahun kami mengatakan Hong Kong punya praktik perbudakan modern dan masyarakat membantah kita... Sekarang masyarakat relatif menerima ketika kita katakan Hong Kong ada praktik kerja paksa dan bahkan perdagangan manusia, mereka tak bisa berdebat.""Tapi pemerintahnya masih menolak untuk memberikan perlindungan di sisi ini," kata Eni.

"Kasus Erwiana menjadi senjata bahwa kalau kamu tak merubah sistem perlindungan pekerja asing maka kamu akan ditampari kasus model Erwiana," tambahnya.



3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Casinos Near Foxwoods Casino, Larchwood, CO - MapYRO
    Casinos near Foxwoods Casino, Larchwood, CO · 1. Casinos Near Foxwoods 평택 출장샵 Resort Casino, 익산 출장안마 Larchwood, CO · 영천 출장안마 2. Casinos Near Foxwoods 과천 출장마사지 Casino, Larchwood, CO 김천 출장마사지 · 3. Casinos Near

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.